Mengapa Sistem Basis data harus di proteksi?
Data merupakan sesuatu yang pentng untuk penggunanya maka dari itu harus di proteksi. proteksi ini bertujuan untuk melindungi data dari berbagai resiko yang mungkin terjadi dan membawa dampak buruk dalam basis data.
Berbagai kemungkinan yang dapat di antisipasi bila memproteksi suatu sistem basis data :
- Gangguan listrik
- Kerusakan disk
- Kesalahan perangkat lunak yang akan menyebabkan data dalam kondisi tidak konsisten
- Pengaksesan oleh
user yang tidak berwenang. Untuk menghindari
sabotase terhadap basis data
- Akses yang konkuren oleh user maupun aplikasi pada waktu yang bersamaan sehingga dapat menyebabkan data tidak konsisten
Bagaimana DBMS dapat digunakan untuk melakukan proteksi data?
DBMS pada umumnya memiliki fasilitas proteksi
data. Untuk memproteksi data terhadap segala macam
kemungkinan, DMBS menyediakan kontrol untuk :
- Security
- Integrity
- Recovery
- Concurrency
SECURITY DATA
Security merupakan suatu proteksi terhadap
pengrusakan data dan pemakaian data oleh user yang tidak berwenang. Organisasi
harus dapat mengidentifikasi masalah keamanan yang mungkin mengganggu jalan
operasional basis data.
Penyalahgunaan basis data dapat dikategorikan
sebagai tindakan yang disengaja maupun yang tidak sengaja.
Untuk kategori yang
tidak disengaja dapat disebabkan oleh :
- Kerusakan selama proses transaksi
- Anomali yang disebabkan oleh
akses basis data yang konkuren
- Anomali yang disebabkan oleh
pendistribusian data pada beberapa komputer
- Kesalahan logika yang dapat
mengancam kemampuan transaksi untuk mempertahankan konsistensi basis data
Untuk kategori
kedalam tindakan yang disengaja antara lain disebabkan oleh :
- Pengambilan data/pembacaan data
oleh user yang tidak berwenang
- Pengubahan data oleh user yang
tidak berwenang
- Penghapusan data oleh user yang
tidak berwenang
Keamanan data dapat
dilakukan dengan otorisasi, tabel view, backup data dan recovery, integritas
data, enkripsi.
Berkaitan dengan
security data, pada DBMS sering dijumpai istilah privilege (hak istimewa) dan
Authority (Wewenang) Merupakan pemberian wewenang atau hak istimewa
untuk mengakses sistem ataupun objek dari sistem. Kontrol otorisasi dapat dibangun pada perangkat
lunak dan tidak hanya mengontrol sistem atau obyek yang dapat diakses oleh
pengguna, tapi juga bagaimana pengguna menggunakanny. Kontrol otorisasi sama
dengan kontrrol akses.
Sistem administrasi biasanya bertanggung jawab
untuk memberikan hak akses dengan membuat account penggunanya untuk penggunaan
sistem komputernya, tetapi pengguna tidak mempunyai otorisasi untuk menggunakan
DBMS sebelum mendapatkan hak akses yang diberikan oleh DBA.
Pada saat pengguna telah diberikan hak
akses untuk menggunakan DBMS,
bermacam-macam hak istimewa akan dapat digubnakan secara otomatis. Hak istimewa
/ privileges adalah pemberian hak akses kepada pengguna untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.
INTEGRITAS DATA
Salah satu
karakteristik sistem informasi yang baik adalah kemampuannya memberikan
informasi yang akurat dan tepat waktu. Keakuratan informasi hanya dapat
diperoleh jika didukung perancangan dan implementasi database yang handal.
Integrity di dalam istilah basis data berarti memeriksa keakuratan dan validasi
data.
Oleh
karena itu database harus menjamin integritas (keutuhan) data yang disimpannya.
Harus dijamin agar perubahan terhadap basis data yang dilkaukan user yang
berhak tidak menghasilkan ketidakkonsistenan
data. Harus dijamin pula gara database tidak mengalami
kerusakan secara sengaja.
Untuk
itu dalam database dikenal dengan aturan integritas (integrity constraints)
yang mengatur definisi dan modifikasi terhadap database sehinggan menjamin
integritas database tersebut.
Terdapat
beberapa jenis aturan integritas (integrity constraints) yang menjamin
konsistensi dan integritas database, yaitu :
- Aturan integritas entitas (Entity Integrity Constraints)
- Aturan Domain (Domain Constraints)
- Aturan integritas refensial (Referential Integrity Constraints)
- Aturan berbasis atribut (Attribute-based Constraints) dan Aturan berbasis Record (Tuple Based Constraints)
- Pernyataan (Assertions)
- Pemicu (Trigger)
RECOVERY DATA
DBMS harus memiliki
fasilitas backup dengan database recovery-nya dilanjutkan dengan kesalahannya.
Dengan menyimpan pada tempat yang aman sehingga jika terjadi kesalahan pada
data maka data dapat diambil dari data duplikat yang terakhir.
Selain melakukan backup data penting juga melakukan pen-jurnal-an
dimana proses ini menyimpan dan mengatur log file (jurnal) dari semua perubahan
yang dibuat oleh database utnuk recovery yang nantinya akan efektif jika
terjadinya kesalahan.
CONCURRENCY DATA
Konkurensi berarti bahwa sejumlah transaksi diperkenankan
untuk mengakses data yang sama dalam waktu yang sama. Hal ini seperti ini
menjadi titik perhatian bagi DBMS yang mendukung multiuser. Sehingga diperlukan
mekanisme pengontrolan konkurensi. Tujuannya untuk menjamin bahwa transaksi-transaksi
yang konkuren tidak saling mengganggu operasi masing-masing.
Dalam kasus
konkurensi, terdapat 3 masalah yang dapat terjadi :
- Masalah
Kehilangan Modifikasi (lost update
problem)
- Masalah
Modifikasi Sementara ( uncommitted
dependency problem)
- Masalah
Analisis Yang tidak Konsisten (inconsistent
analysis problem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar