Jumat, 14 Juni 2019

Proteksi Data Pada Sistem Basis Data


Mengapa Sistem Basis data harus di proteksi?

Data merupakan sesuatu yang pentng untuk penggunanya maka dari itu harus di proteksi. proteksi ini bertujuan untuk melindungi data dari berbagai resiko yang mungkin terjadi dan membawa dampak buruk dalam basis data.

Berbagai kemungkinan yang  dapat di antisipasi bila memproteksi suatu sistem basis data :
  • Gangguan listrik
  • Kerusakan disk
  • Kesalahan perangkat lunak yang akan menyebabkan data dalam kondisi tidak konsisten
  • Pengaksesan oleh user yang tidak berwenang.  Untuk menghindari sabotase terhadap basis data
  • Akses yang konkuren oleh user maupun aplikasi pada waktu yang bersamaan sehingga dapat menyebabkan data tidak konsisten


Bagaimana DBMS dapat digunakan untuk melakukan proteksi data?

DBMS pada umumnya memiliki fasilitas proteksi data. Untuk memproteksi data terhadap segala macam kemungkinan, DMBS menyediakan kontrol untuk :
  1. Security
  2. Integrity
  3. Recovery
  4. Concurrency

SECURITY DATA

Security merupakan suatu proteksi terhadap pengrusakan data dan pemakaian data oleh user yang tidak berwenang. Organisasi harus dapat mengidentifikasi masalah keamanan yang mungkin mengganggu jalan operasional basis data.
Penyalahgunaan basis data dapat dikategorikan sebagai tindakan yang disengaja maupun yang tidak sengaja.

Untuk kategori yang tidak disengaja dapat disebabkan oleh :
  1. Kerusakan selama proses transaksi
  2. Anomali yang disebabkan oleh akses basis data yang konkuren
  3. Anomali yang disebabkan oleh pendistribusian data pada beberapa komputer
  4. Kesalahan logika yang dapat mengancam kemampuan transaksi untuk mempertahankan konsistensi basis data

Untuk kategori kedalam tindakan yang disengaja antara lain disebabkan oleh :
  1. Pengambilan data/pembacaan data oleh user yang tidak berwenang
  2. Pengubahan data oleh user yang tidak berwenang
  3. Penghapusan data oleh user yang tidak berwenang
Keamanan data dapat dilakukan dengan otorisasi, tabel view, backup data dan recovery, integritas data, enkripsi.

Berkaitan dengan security data, pada DBMS sering dijumpai istilah privilege (hak istimewa) dan Authority (Wewenang) Merupakan pemberian wewenang atau hak istimewa untuk mengakses sistem ataupun objek dari sistem. Kontrol otorisasi dapat dibangun pada perangkat lunak dan tidak hanya mengontrol sistem atau obyek yang dapat diakses oleh pengguna, tapi juga bagaimana pengguna menggunakanny. Kontrol otorisasi sama dengan kontrrol akses.

Sistem administrasi biasanya bertanggung jawab untuk memberikan hak akses dengan membuat account penggunanya untuk penggunaan sistem komputernya, tetapi pengguna tidak mempunyai otorisasi untuk menggunakan DBMS sebelum mendapatkan hak akses yang diberikan oleh DBA.

Pada saat pengguna telah diberikan hak akses  untuk menggunakan DBMS, bermacam-macam hak istimewa akan dapat digubnakan secara otomatis. Hak istimewa / privileges adalah pemberian hak akses kepada pengguna untuk  menyelesaikan tugas-tugas mereka.

INTEGRITAS DATA

Salah satu karakteristik sistem informasi yang baik adalah kemampuannya memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu. Keakuratan informasi hanya dapat diperoleh jika didukung perancangan dan implementasi database yang handal. Integrity di dalam istilah basis data berarti memeriksa keakuratan dan validasi data.

Oleh karena itu database harus menjamin integritas (keutuhan) data yang disimpannya. Harus dijamin agar perubahan terhadap basis data yang dilkaukan user yang berhak tidak menghasilkan ketidakkonsistenan  data. Harus dijamin pula gara database tidak mengalami kerusakan secara sengaja.
Untuk itu dalam database dikenal dengan aturan integritas (integrity constraints) yang mengatur definisi dan modifikasi terhadap database sehinggan menjamin integritas database tersebut.
Terdapat beberapa jenis aturan integritas (integrity constraints) yang menjamin konsistensi dan integritas database, yaitu :
  1. Aturan integritas entitas (Entity Integrity Constraints)
  2. Aturan Domain (Domain Constraints)
  3. Aturan integritas refensial (Referential Integrity Constraints)
  4. Aturan berbasis atribut (Attribute-based Constraints) dan Aturan berbasis Record (Tuple Based Constraints)
  5. Pernyataan (Assertions)
  6. Pemicu (Trigger)

RECOVERY DATA

DBMS harus memiliki fasilitas backup dengan database recovery-nya dilanjutkan dengan kesalahannya. Dengan menyimpan pada tempat yang aman sehingga jika terjadi kesalahan pada data maka data dapat diambil dari data duplikat yang terakhir.

Selain melakukan backup data penting juga melakukan pen-jurnal-an dimana proses ini menyimpan dan mengatur log file (jurnal) dari semua perubahan yang dibuat oleh database utnuk recovery yang nantinya akan efektif jika terjadinya kesalahan.

CONCURRENCY DATA

Konkurensi berarti bahwa sejumlah transaksi diperkenankan untuk mengakses data yang sama dalam waktu yang sama. Hal ini seperti ini menjadi titik perhatian bagi DBMS yang mendukung multiuser. Sehingga diperlukan mekanisme pengontrolan konkurensi. Tujuannya untuk menjamin bahwa transaksi-transaksi yang konkuren tidak saling mengganggu operasi masing-masing.

Dalam kasus konkurensi, terdapat 3 masalah yang dapat terjadi :
  1. Masalah Kehilangan Modifikasi (lost update problem)
  2. Masalah Modifikasi Sementara ( uncommitted dependency problem)
  3. Masalah Analisis Yang tidak Konsisten (inconsistent analysis problem)



Chondro
Chondro Web Developer

life's simple you make choices and don't look back - Han (The Fast and the Furious: Tokyo Drift)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net